1. |
SAGA
04:48
|
|
||
Menulis lembarmu saga
Rekam jejak langgam swara
Jelajah paras Tuhan
Gelora garda depan
Menempa pedamaran
Gegaman disiapkan
Pusaka najam tangguh
Terangi ceruk sudut gelap
Bertemu lagi saga
Bertemu dalam nada
Bertemu matahari
Seiring ku melintasi
Galaksi tanpa nama
Samudera hampa udara
Berjuta tahun cahaya
Mandrawa janaloka
Bila anganmu
Tak lagi berwarna
Saga, dengar saga
Bila langkahmu
Tak pasti
Terlunta
Saga, gema saga
Bila anganmu
Tak lagi berwarna
Saga, dengar saga
Bila langkahmu
Tak pasti
Terlunta
Saga, dengar saga
Gema saga
Saga
Saga
|
||||
2. |
עou
07:00
|
|
||
Seiring tangis perdana
Paru paruku berudara
Ayah mengumandangkan nama ditelingaku
Layar bahtera terkembang
Terhembus angin qodar
Arungi samudera fana
Suaka nirwana
Hempas badai beban kelekatan
Singkap ribuan dermaga tujuan
Baris ayatmu menjadi haluan
Dalam tangis, dalam tanda tanya
Kucari tandinganmu di ujung falak
Tak ada zat yang gantikanmu
Kudebat nubuatmu di akhir masa
Satu persatu jadi nyata
Kucari tandinganmu di ujung falak
Tak ada zat yang gantikanmu
Kutantang presensimu dengan logika
Kumelihat wajah ibunda
Merumus moksa
Mengais pencerahan
Lampaui religi dan imanmu
Hempas badai beban kelekatan
Cipta harapan dari ketiadaan
Saat aku nelangsa
Dalam kabut kehampaan
Kucari tandinganmu di ujung falak
Tak ada zat yang gantikanmu
Kudebat nubuatmu di akhir masa
Surga neraka jadi nyata
Kucari tandinganmu di ujung falak
Tak ada zat yang gantikanmu
Menantang presensimu dengan logika
Memahat gejala
Memanjat angkasa
Menelan purnama
Menghardik waktu
Supernova diruang hampa
Meledak diantara ayunan bandul karma
Di kolam waktumu aku berkaca
Alfa omega semesta
Refleksi zirah takdir
|
||||
3. |
|
|||
Langkahku terhenti di sudut jalan itu
Saksikan dua kubu berlaga
Dengan kemeja putih dan celana abunya yang
Dibasahi bercak darah perang saudara
Aku terus melangkah sampai seorang pemuda
Jatuh didepanku dengan tatap kosongnya
Menahan sakit yang amat menyiksa
Dari surga yang jadi neraka
Jangan khianati warnamu yang dipilih langit
Temukan dirimu itu bukan perangmu
Jangan khianati warnamu yang kau bawa mati
Temukan dirimu itu bukan perangmu
Berapa banyak lagi jiwa harus berkorban
Hanya untuk bangkitkan engkau dari tidurmu
Begitu berhargakah engkau generasiku
Tunjukkan aku warna aslimu
Jangan khianati warnamu yang dipilih langit
Temukan dirimu itu bukan perangmu
Jangan khianati warnamu yang kau bawa mati
Temukan dirimu itu bukan perangmu
Jangan khianati warnamu yang dipilih langit
Temukan dirimu itu bukan perangmu
Jangan khianati warnamu yang kau bawa mati
Temukan dirimu itu bukan perangmu
|
||||
4. |
Gantassura MKIII
04:02
|
|
||
Hilang
Diretas kelam
Lapuk menjelang
Sebarkan wangi ajalmu
Menunggu
Melukis jannah
Tatapmu menutup tirai
Hari pucat tanpa petang
Gantassura, pendarkan lagi hasratku
Hangatkan dinginnya malam; pinjamkan selimut dendam
Gantassura, bisikkan lagi namaku
Pandu aku dengan desah, dari hati paling hitam
Tersenyum menabur lara
Meratap menjemput karam
Menebar tangis nan muram
Menuai kepingan luka
Menikam dalam pelukan
Menghunus belati jalang
Kau libas; nadimu lengang
Hasrat ini belum makan
Gantassura
Dimana?
|
GEEKSSMILE Denpasar, Indonesia
Kontrakultura Mercenaries
Streaming and Download help
If you like GEEKSSMILE, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp